RENCANA
KERJA SEKOLAH (RKS)
SMK PURI
AL-HAJAR TAHUN 2010-2015
A.
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan
di Indonesia. Berbagai paradigma baru menyangkut guru, proses pembelajaran dan
elemen-elemen penting dalam pendidikan dimuat dalam undang-undang tersebut.
Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warganegara yang bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
Pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam
peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi:
1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar proses 4) standar
pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar
pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan.
Melalui Standar Nasional Pendidikan, itu semua menjadi acuan sejauh mana setiap
standar pendidikan dicapainya. Kondisi warga masyarakat, dimana SMK berdiri, orang
tua siswa berprofesi sebagai petani, bahkan mayoritas adalah buruh tani.
Dukungan pemerintah, baik pusat maupun
daerah, terhadap penyelenggaraan pendidikan cukup baik. Pemerintah pusat
melalui dana dekonstrasi Propinsi Jawa Barat cukup banyak membantu
penyelenggaraan pendidikan.
Usaha untuk ikut berpartisipasi dalam
mencerdaskan bangsa, kami berusaha menyelenggarakan pendidikan formal untuk SMK.
B.
ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI
Suatu lembaga dinilai mempunyai kinerja yang baik jika
lembaga tersebut menghasilkan keluaran yang ditargetkan berupa barang
atau jasa yang bermutu secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk mencapai kinerja seperti ini banyak faktor yang berpengaruh yang
perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat dibagi ke
dalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam Sekolah itu
sendiri, dan faktor eksternal yang berasal dari luar Sekolah. Dengan
menganalisis dan mengevaluasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi kinerja suatu Sekolah, diharapkan Sekolah dapat
mengetahui kapasitas kemampuannya saat ini, dan menentukan strategi untuk
meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang
mempengaruhi kinerja Sekolah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan (strength)
dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam
faktor eksternal adalah yang berkaitan dengan peluang (opportunities)
dan ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi kinerja Sekolah tersebut.
Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses)
yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
yang harus di hadapi, maka Sekolah Menengah Kejuruan menentukan strategi agar
dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya secara optimal.
Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk
melihat hal-hal yang menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8)
standar nasional pendidikan yang sekaligus merupakan acuan dalam melakukan
evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada
diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan, termasuk tuntutan pemangku
kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar dan
menengah. Kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut adalah :
1.
Standar Isi
2.
Standar Proses
3.
Standar Kelulusan
4.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5.
Standar Sarana dan Prasarana
6.
Standar Pengelolaan
7.
Standar Pembiayaan
8.
Standar Penilaian
ANALISIS KONDISI
PENDIDIKAN SMK PURI AL-HAJAR
1.
Faktor Internal
No.
|
Komponen
|
Kondisi
Saat Ini
|
|
Kekuatan
|
Kelemahan
|
||
1.
|
Standar Isi
|
· Adanya komitmen SMK Puri Al-Hajar untuk melaksanakan kurikulum
berdasarkan standar BSNP
· Beban belajar siswa sudah sesuai dengan standar BSNP.
· Untuk meningkatkan mutu lulusan yang didasarkan atas UN, siswa diberi
tambahan pengayaan belajar mulai dari kelas X sampai kelas XII.
· Adanya muatan lokal yang berupa pengembangan Bahasa Sunda, PLH dan
Pendidikan AkhlakKeagamaan
· Pengembangan diri diberikan dalam bentuk Bimbingan Konseling, klub mata
pelajaran, klub pengembangan keterampilan (teater, pramuka, English Club,
Japanese Club, PMR, KIR, Olaharaga, Kesenian, keagamaan, dll)
· Kalender pendidikan di SMK Puri-Al-Hajar mengacu kepada kalender Pendidikan Nasional
|
· Kerangka dasar kurikulum masih menggunakan standar minimal dari BSNP
(belum ada peningkatan/pengembangan)
· KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masing-masing mata pelajaran belum
semuanya sesuai dengan standart BSNP (beberapa masih di bawah nilai 70)
· Rata-Rata Beban mengajar guru belum semuanya sesuai dengan BSNP (24 jam)
· Program responsi untuk materi agama dan jurusan, belum mempunyai panduan
· Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem fullday
school (> jam 14.00)
· Dalam penyusunan jadwal pelajaran masih belum mengikut sertakan rumpun mata
pelajaran
· Jadwal pelajaran masih sering
dilakukan perubahan ketika proses pembelajaran sudah berjalan
|
2.
|
Standar Proses
|
· Perangkat Pembelajaran masing-masing mata pelajaran sudah lengkap
· Mengadakan workshop setiap awal tahun ajaran untuk pengembangan perangkat
pembelajaran (silabus, RPP, dan Sistem Penilaian).
· Fasilitas pembelajaran sudah cukup memadai (buku, ruang kelas,
multimedia, perpustakaan, dll)
· Pemanfaatan sumber belajar bervariasi dan meningkat
· Guru telah mengalokasikan waktu sesuai dengan prosem
· Program remidi dan pengayaan sudah terlaksana pada semua mata pelajaran.
· Pengembangan muatan local (ICT) sudah berjalan dengan baik
· Pemanfaatan ICT dalam melaporkan hasil belajar siswa
· Laporan hasil belajar siswa sudah bisa diakses lewat internet
· Aturan pengawasan KBM sudah ada
· KBM sudah relative menyenangkan
· Pelaksanaan KBM pada hampir semua mata pelajaran UN sudah dilaksanakan
secara team teaching
·
|
· Instrumen Penilaian masih belum lengkap
· Media pembelajaran masih belum lengkap
· Belum semua siswa dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan
minatnya
· Dimungkinkan masih ada guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran
yang bervariasi.
· Masih ada guru yang belum memiliki kompetensi dibidang ICT
· Masih ada guru yang belum menginternalisasikan life skill secara
universal dalam KBM
· Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang tersedia oleh guru
· Belum ada program akselerasi mata pelajaran
· Belum optimalnya pelaksanaan program pengembangan diri (termasuk
perekrutan Pembina)
· Sekolah belum mempunyai standar proses belajar mengajar
· Belum optimalnya peran komite dalam pengembangan standar proses
pembelajaran
· Dimungkinkan pelaksanaan penilaian berbasis kelas belum optimal
· Pelaksanaan laporan hasil belajar siswa setiap dua bulan sekali belum
terlaksana secara optimal (belum tepat waktu)
· Pengelolaan laporan hasil belajar siswa belum optimal
· Pelaksanaan aturan pengawasan KBM belum optimal
· Sosialisasi tentang aturan pengawasan KBM kepada siswa kurang
optimal
· Pengisian jurnal KBM di kelas belum optimal
|
3.
|
Standar Kompetensi
Lulusan
|
·
SKL materi Ujian
Sekolah (US) di buat bersama-sama team guru mata pelajaran (MGMP) kabupaten
Sumedang.
·
Soal US dibuat oleh
team guru mata pelajaran bersama dengan KKM.
·
Upaya meningkatkan kualitas lulusan di setiap tahun
·
Upaya mewujudkan
lulusan yang kompetitif di tingkat nasional
·
Lulusan ditargetkan banyak
diterima di PTN/PTS.
·
Adanya organisasi
ikatan alumni
|
·
Belum memiliki standar
mutu lulusan yang kompetitif di Kabupaten
·
Belum mempunyai
standar mutu lulusan yang berstandar internasional
·
Belum mempunyai
program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di
era global
·
Kompetensi lulusan
yang siap melanjutkan ke
PTN masih rendah
·
Ada indikasi life
skill siswa masih rendah
·
Belum semua lulusan
memiliki akhlak mulia sesuai ajaran Islam
·
Indentifikasi profil
alumni masih belum optimal
·
Daya saing lulusan harus
baik
|
4.
|
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
|
·
Rasio jumlah guru dan mata
pelajaran sudah sesuai (sebanding)
·
Kualifikasi tenaga
pendidik sudah sesuai dengan tuntutan BSNP (minimal S1)
·
Semua guru telah
menentukan tujuan pembelajaran yang dibimbing
·
Semua guru telah
menghargai peserta didik tanpa membedakan suku, adat, daerah asal, dan gender
·
Guru dapat
berkomunikasi secara santun dengan teman sejawat, orang tua, dan siswa
·
Beberapa guru sudah
menyelesaikan pendidikan tingkat master (S2).
|
·
Jumlah guru GTT masih
cukup banyak
·
Masih sedikit guru
yang memiliki karya pengembangan profesi.
·
Masih sedikit guru
yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik
·
Belum ada program
beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga
·
Bahwa belum semua
tenaga pendidik melakukan identifikasi potensi peserta didik (kemampuan dan
kesulitan dalam mata pelajaran yang dibimbing)
·
Belum semua guru
memahami teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang terkait dengan
mata pelajaran yang dibimbing
·
Belum semua guru
menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif dalam matapelajaran yang dibimbing
·
Belum semua guru mampu
memilih materi pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik
·
Belum semua guru mampu
menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di kelas,
di laboratorium, maupun di luar kelas
·
Belum semua guru mampu
mengembangkan instrumen penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar
·
Belum semua guru mampu
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
·
Bahwa perilaku kepala
Sekolah, guru, dan karyawan belum dapat dapat diteladani secara menyeluruh
oleh pesereta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya
·
Bahwa kepala Sekolah,
guru, dan karyawan belum menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik.
·
Belum semua tenaga
pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik
·
Belum semua guru
menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang
dibimbing
·
Belum semua tenaga
pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara
kreatif
·
Bahwa kepala Sekolah,
guru, dan karyawan belum dapat melakukan refleksi terhadap kinerja diri
secara jujur dan berkesinambungan
·
Belum semua tenaga
pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing
·
Belum adanya uji
kompetensi guru.
·
Rasa kekeluargaan di
lingkungan civitas akademika masih kurang kompak.
·
Belum adanya
indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru .
·
Bahwa Guru dan
karyawan kurang memiliki rasa empati (kepekaan dan kepedulian) yang
mendalam kepada siswa.
·
Bahwa dedikasi Guru
dan Karyawan dalam melaksanakan tugas masih belum optimal.
·
Kurangnya komitmen
kepala Sekolah dan guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau work shop.
·
Rekruitmen guru dan
pegawai yang masih belum melalui prosedur profesionalisme kelembagaan.
·
Belum adanya panduan
program pada masing-masing rumpun mata pelajaran.
·
Penyusunan dan
supervisi program Sekolah belum optimal
|
5
|
Standar Sarana dan
Prasarana
|
·
Sekolah mempunyai fasilitas yang bagus terhadap pengembagan pengetahuan ICT
·
Sarana kelas,
perpustakaan, laboratorium, sanitasi, dan ICT sudah cukup memadai.
·
Lokasi yang cukup
startegis untuk menjadikan sekolah yang unggul dan diminati oleh masyarakat.
·
Pemeliharaan fasilitas
bangunan secara rutin
|
·
Belum optimalnya
perawatan dan pengamanan terhadap fasilitas Sekolah terutama alat-alat
elektronik pembelajaran.
·
Belum adanya
perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah
·
Belum tertibnya
administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah
·
Belum tertibnya
penempatan barang-barang inventaris Sekolah
·
Belum optimalnya
fungsi komite dalam pengadaan dan pengembangan sarana Sekolah.
|
6.
|
Standar Pengelolaan
|
·
Sekolah telah memiliki
KTSP.
·
Untuk kepentingan
bahan ajar, disamping menggunakan LKS dan buku paket yang tersedia di
perpustakaan, juga banyak guru yang sudah memanfaatkan edukasi-net dari
JARDIKNAS ( lewat ICT ).
·
Adanya
Team teaching pada mata pelajaran UN.
·
Penggunaan media
pembelajaran (laboratorium,LCD, dan internet ) dalam PBM
·
Setiap awal tahun
ajaran baru, sekolah mengadakan penyegaran lewat workshop pengembangan
pembelajaran.
·
Kalender akademik
sudah menunjukkan seluruh aktivitas KBM beserta evaluasinya.
·
Penempatan SDM sudah
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
·
Penyebaran informasi
timbal balik dari dan ke Sekolah sudah cukup bagus antara lain lewat situs
internet.
·
Pembagian tugas
diantara pendidik sebagian besar sudah merata meskipun masih perlu terus
ditingkatkan dan dievaluasi.
·
Sudah adanya tata
tertib yang baik bagi siswa, guru, dan karyawan
·
Rapat koordinasi guru,
staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik.
·
Pengadaan, penggunaan,
dan persediaan bahan habis pakai sudah bagus.
·
Adanya dukungan
sekolah terhadap acara pelatihan guru, baik yang ada di sekolah maupun diluar
Sekolah.
|
·
Pelaksanaan KTSP masih
belum berjalan secara optimal
·
Belum ditemukan sistem
(model) pembelajaran yang cocok untuk sistem fullday school (> jam
14.00)
·
Pelaksanaan remidi
belum tersusun dengan baik.
·
Strategi Pembelajaran
yang dilakukan guru belum semua mengacu pada pembelajaran PAKEM.
·
Belum ada aturan yang
jelas terhadap penilaian kinerja guru setiap tahun sekali Oleh Kepala
Sekolah.
·
Pengelolaan pada
kesiswaan perlu di optimalkan.
·
Kedisiplinan input
nilai oleh guru masih perlu dioptimalkan
·
Belum adanya sistem
penerimaan guru dan karyawan yang baik melalui prosedur profesional
kelembagaan.
·
Belum adanya program
pengembangan guru secara berencana dan berkesinambungan
·
Belum semua mata
pelajaran mempunyai program MGMP yang melakukan kegiatan secara reguler
·
Masih kurang tertibnya
administrasi kegiatan penunjang profesi pendidik dalam rangka mendukung proses
sertifikasi.
·
Belum ada aturan
tentang sertifikat penghargaan bagi siswa, guru, dan karyawan pada setiap
kegiatan lomba atau kejuaraan.
·
Pemeliharaan fasilitas
Sekolah masih belum optimal.
·
Belum ada tempat
penyimpanan dan sistem peminjaman alat-alat inventaris Sekolah secara
terpusat dan tertib
·
Belum ada pendataan
ulang secara reguler terhadap sarana Sekolah (bisa lewat wali kelas atau
penanggung jawab ruang ).
·
Perlunya pengadaan
laboratorium matematika dan IPS
·
Belum
meratanya fasilitas yang ada dikelas dan di asrama.
·
Belum ada sistem dan
panduan yang jelas pada system penganggaran semua program Sekolah
·
Perlu
ada peninjauan ulang pada insentif guru akselerasi dan guru team teaching.
·
Gaji guru GTT dan PTT
belum memenuhi standar UKM.
·
Belum ada ketua
program akselerasi.
·
Lembaga Litbang belum
terbentuk dan berperan secara optimal
·
Masih perlunnya
sosialisasi dan evaluasi yang optimal dari peraturan akademik yang ada.
·
Belum adanya tata
tertib pendidik,tenaga kependidikan serta penggunaan sarana dan prasarana.
·
Belum adanya kode etik
hubungan antara sesama warga didalam lingkungan Sekolah dan hubungan antara
warga Sekolah dengan masyarakat.
·
Biaya operasional
Sekolah masih belum tersosialisasi secara baik
·
Rencana tahunan
Sekolah belum terkomunikasikan secara transparan kepada guru dan karyawan.
·
Guru dan karyawan
belum dilibatkan dalam penyusunan program Sekolah.
·
Sosialisasi KTSP belum
optimal.
·
Program konsultasi
Sekolah dengan orang tua/wali peserta didik belum terjadwal setiap tahun.
·
Belum ada program
rapat Sekolah dengan komite Sekolah secara reguler dan terjadwal.
·
Akuntabilitas dan
kinerja satuan pendidikan belum teridentifikasi setiap tahun.
·
Peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan belum terprogram secara baik.
·
Pelaksanaan dari
keputusan-keputusan rapat yang ada belum berjalan dengan baik.
·
Istrumen penjamin mutu
Sekolah belum ada
·
Sistem pengawasan,
pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan belum optimal.
·
Belum ada buku panduan
yang jelas dari masing-masing staf kepala bidang kurikulum, kesiswaan,
humas, keagamaan, sarana dan prasarana, administrasi, litbang, dan keuangan,.
·
Kebijakan yang masih
belum mencerminkan bottom-up process (masukan dari bawah)
|
7.
|
Standar Pembiayaan
|
· Adanya subsidi guru bagi siswa yang tak mampu melalui dana peduli siswa
· Dana kontrak prestasi yang sangat membantu dalam proses pengembangan
keterampilan guru
|
· Kondisi biaya investasi belum tersosialisasikan dengan baik
· Kondisi biaya operasional setiap bulan belum tersosialisasikan dengan
baik
· Dukungan komite Sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di
Sekolah selama kurun 3 tahun terakhir belum optimal
|
8.
|
Standar Penilaian
|
· Pemberlakuan raport berkala setiap 6 bulan.
· Adanya Sistem penilaian yang terpadu dan berkesinambungan
· Try-out mata pelajaran UN bersama, bekerjasama dengan Diknas kabupaten
Sukabumi maupun Depag propinsi Jawa Barat
· Pelaksanaan sistem remidi dan pengayaan oleh masing-masing guru mata
pelajaran
|
· Sekolah belum memiliki sistem dan prosedur penilaian baku meliputi
tehnik, jenis dan bentuk penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidik.
· KKM masih belum sesuai dengan standar yang ada.
· Monitoring dan evaluasi dari kepala dan wakil kepala belum optimal
· Komite Sekolah belum terlibat secara optimal dalam mengontrol pelaksanaan
standar penilaian pendidikan.
· Penanganan dan pembinaan guru dan karyawan yang disinyalir bermasalah
belum berjalan dengan baik.
|
2.
Faktor Eksternal
a.
Peluang
1) Adanya
ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan diri
secara maksimal
2) Dukungan
Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun finansial yang semakin baik
3) Apresiasi
masyarakat terhadap Sekolah semakin meningkat
4) Terbuka
kesempatan lulusan Sekolah melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
b.
Ancaman
1) Banyaknya sekolah unggul sebagai competitor
2) Lingkungan
di luar sekolah yang kurang edukatif
3) Kebijakan
publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan
4) SMK Puri
Al-Hajar belum menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat
5) Inkonsistensi
kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
C.
ANALISIS KONDISI
PENDIDIKAN MASA DATANG ( 4 TAHUN KE DEPAN)
No
|
Komponen
|
Kondisi
Saat Ini
|
Kondisi Yang
Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang
|
1
|
Standar Isi
|
Dokumen KTSP ada,
pengesahan Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan
|
Dokumen KTSP
disahkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan
|
Struktur dan muatan
KTSP disusun sesuai petunjuk BSNP
|
Struktur dan muatan
KTSP disusun sesuai petunjuk BSNP
|
||
Terbentuk Tim
Pengembang Kurikulum
|
Memberdayakan Tim
Pengembang Kurikulum dalam penyusunan KTSP
|
||
Belum sepenuhnya
dilaksanakan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan
menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan
Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat
Pembelajaran
|
Seluruh guru
melakukan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi
indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan
Bahan/Media/ Alat Pembelajaran
|
||
Silabus dikembangkan
dengan memanfaatkan contoh silabus yang dikembangkan oleh Pusat sebagai
referensi dalam penyusunan pengembanan silabus
|
Silabus dikembangkan
sendiri oleh guru
|
||
2
|
Standar Proses
|
Belum semua guru
memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru
|
Semua memiliki
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru
|
Pelaksanaan
pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur
|
Pelaksanaan
pembelajaran sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur
dan kegiatan mandiri tidak terstuktur
|
||
Guru belum
menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran
|
Guru menyediakan
jadwal untuk konsultasi
mata pelajaran
|
||
Guru belum maksimal memanfaatkan
laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin
|
Guru memanfaatkan
laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin
|
||
Perpustakaan belum
dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran
|
Perpustakaan
dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran
|
||
Guru belum
sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK
|
Guru sepenuhnya
menerapkan pembelajaran berbasis TIK
|
||
Supervisi kelas
telah dilaksanakan
|
Supervisi kelas
dilaksanakan secara terencana dan hasil supervise digunakan untuk perbaikan pembelajaran
|
||
3
|
Standar Kompetensi
Lulusan
|
Rata-rata KKM <
70
|
Rata-rata KKM <
75
|
Kelulusan Ujian
Nasional 91%
|
Kelulusan Ujian
Nasional 100%
|
||
Siswa melanjutkan ke
Perguruan Tinggi 10%
|
Siswa melanjutkan ke
Perguruan Tinggi minimal 75%
|
||
4
|
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
|
94% guru memiliki
kualifikasi akademik minimum S1/A4
|
100% guru memiliki
kualifikasi akademik
minimum S1/A4
|
86% guru mengajar
sesuai latar belakang pendidikan tinggi
|
100% guru mengajar
sesuai latar belakang pendidikan tinggi
|
||
2% guru memiliki
sertifikat pendidik
|
100% guru memiliki
sertifikat pendidik
|
||
15% guru mampu
berbahasa Inggris pasif
|
75% guru mampu
berbahasa Inggris pasif
|
||
92% guru dapat
mengoperasikan komputer
|
100% guru dapat
mengoperasikan computer
|
||
66%
tenaga kependidikan tamatan SLTA
|
90%
tenaga kependidikan tamatan SLTA
|
||
75% tenaga
kependidikan mampu
mengoperasikan
komputer
|
100% tenaga
kependidikan mampu
mengoperasikan
komputer
|
||
5
|
Standar Sarana dan
Prasarana
|
Jumlah minimum ruang
kelas belum sama dengan jumlah rombongan belajar
|
Jumlah minimum ruang
kelas sama dengan jumlah rombongan belajar
|
Kapasitas ruang
kelas rata-rata 40 orang siswa
|
Kapasitas ruang
kelas rata-rata 32 orang siswa
|
||
Belum memiliki laboratorium (Fisika,
Komputer)
|
Memiliki laboratorium (Biologi, Kimia, Fisika,
Komputer dan Bahasa)
|
||
Belum memiliki laptop
|
Memiliki laptop
|
||
Belum memiliki LCD
Projector
|
Memiliki LCD
Projector
|
||
Memiliki 3 unit WC
|
Memiliki 5 WC
|
||
Belum memiliki
sarana perpustakaan yang lengkap
|
Memiliki sarana
perpustakaan yang lengkap
|
||
Belum memiliki ruang
BK yang refresentatif
|
Memiliki ruang BK
yang refresentatif
|
||
Memiliki lahan
kosong belum di bangun untuk kelayakan pembelajaran
|
Membangun ruang
belajar baru sebanyak 2 ruang
|
||
Tempat Wudu Mesjid
belum refresentatif
|
Memiliki tempat
wudhu yang refresentatif
|
||
6
|
Standar pengelolaan
|
Sekolah belum
sepenuhnya melakukan pembinaan prestasi unggulan
|
Sekolah melakukan
pembinaan prestasi
Unggulan
|
Sekolah belum
memiliki fasilitas yang
memadai untuk
kegiatan ekstrakurikuler
|
Sekolah memiliki
fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler
|
||
Sekolah belum mampu
menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input,
proses, output
|
Sekolah mampu
menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input,
proses, output
|
||
Supervisi
pengelolaan akademik belum dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan
|
Supervisi
pengelolaan akademik dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan
|
||
Sekolah belum
memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala
Sekolah
|
Sekolah memiliki
laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah
|
||
Sekolah belum
mengelola sistem informasi manajemen yang memadai
|
Sekolah mengelola
sistem informasi
manajemen yang
memadai
|
||
7
|
Standar Pembiayaan
|
Belum ada iuran
Komite Sekolah perbulan
|
Harus diaktifkan iuran
Komite Sekolah perbulan
|
Sekolah belum
optimal menjalin kerja sama donator dalam
penggalian dana
|
Sekolah menjalin
kerja sama dengan donator dalam penggalian dana
|
||
8
|
Standar Penilaian
|
Belum semua mata
pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal ujian
|
Semua mata pelajaran
tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal uian
|
Kemampuan guru
menyusun butir soal penilaian belum baik
|
Seluruh guru mampu
menyusun butir soal dengan baik
|
D.
IDENTIFIKASI
TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN KONDISI) ANTARA 4 TAHUN KE DEPAN DENGAN KONDISI
NYATA PENDIDIKAN SAAT INI:
No
|
Komponen
|
Kondisi
Saat Ini
|
Kondisi
Yang Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang)
|
Besarnya
Tantangan Nyata
|
|
Standar Isi
|
Dokumen KTSP ada,
pengesahan Dinas Pendidikan belum
|
Dokumen KTSP
disahkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan terus dilakukan
perubahan sesuai
tuntutan peserta
didik (100%)
|
25%
|
Belum terbentuk Tim
Pengembang Kurikulum
|
Memberdayakan Tim
Pengembang Kurikulum dalam penyusunan KTSP (100%)
|
50%
|
||
Belum sepenuhnya
dilaksanakan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan
menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan
Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran (50%)
|
Seluruh guru
melakukan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi
indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan
Bahan/Media/ Alat Pembelajaran (100%)
|
50%
|
||
Silabus dikembangkan
dengan memanfaatkan contoh silabus yang dikembangkan oleh Pusat sebagai
referensi dalam penyusunan pengembanan silabus (75%)
|
Silabus dikembangkan
sendiri oleh guru (100%)
|
50%
|
||
2
|
Standar Proses
|
Belum semua guru
memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru
(60%)
|
Semua memiliki
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru (100%)
|
40%
|
Pelaksanaan
pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur (50%)
|
Pelaksanaan
pembelajaran sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur
dan kegiatan mandiri tidak terstuktur (100%)
|
50%
|
||
Guru belum
menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran (10%)
|
Guru menyediakan
jadwal untuk konsultasi mata pelajaran (100%)
|
90%
|
||
Guru belum maksimal memanfaatkan
laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin (40%)
|
Guru memanfaatkan
laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin (100%)
|
60%
|
||
Perpustakaan belum
dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran (40%)
|
Perpustakaan
dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran
(100%)
|
60%
|
||
Guru belum
sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK (20%)
|
Guru sepenuhnya
menerapkan pembelajaran berbasis TIK (100%)
|
80%
|
||
Supervisi kelas
telah dilaksanakan (75%)
|
Supervisi kelas
dilaksanakan secara terencana dan hasil supervise digunakan untuk perbaikan pembelajaran
(100%)
|
25%
|
||
3
|
Standar Kompetensi
Lulusan
|
Rata-rata KKM < 60
|
Rata-rata KKM <
75
|
8%
|
Kelulusan Ujian
Nasional 91%
|
Kelulusan Ujian
Nasional 100%
|
9%
|
||
Siswa melanjutkan ke
Perguruan Tinggi 20%
|
Siswa melanjutkan ke
Perguruan Tinggi minimal 75%
|
55%
|
||
4
|
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
|
94% guru memiliki
kualifikasi akademik minimum S1/A4
|
100% guru memiliki
kualifikasi akademik
minimum S1/A4
|
6%
|
86% guru mengajar
sesuai latar belakang pendidikan tinggi
|
100% guru mengajar
sesuai latar belakang pendidikan tinggi
|
14%
|
||
2% guru memiliki
sertifikat pendidik
|
100% guru memiliki
sertifikat pendidik
|
98%
|
||
15% guru mampu
berbahasa Inggris pasif
|
75% guru mampu
berbahasa Inggris pasif
|
50%
|
||
92% guru dapat
mengoperasikan komputer
|
100% guru dapat
mengoperasikan komputer
|
8%
|
||
66%
tenaga kependidikan tamatan SLTA
|
90%
tenaga kependidikan tamatan SLTA
|
36%
|
||
75% tenaga
kependidikan mampu
mengoperasikan
komputer
|
100% tenaga
kependidikan mampu
mengoperasikan
komputer
|
25%
|
||
5
|
Standar Sarana dan
Prasarana
|
Jumlah minimum ruang
kelas belum sama dengan jumlah rombongan belajar (ruang kelas yang ada 14,
rombongan belajar 15)
|
Jumlah minimum ruang
kelas sama dengan jumlah rombongan belajar
|
7%
|
Kapasitas ruang
kelas rata-rata 40 orang siswa (0%)
|
Kapasitas ruang
kelas rata-rata 32 orang siswa (100%)
|
100%
|
||
Memiliki set alat laboratorium (Fisika,
Komputer)
|
Memiliki 5
laboratorium (Biologi, Kimia, Fisika, Komputer dan Bahasa)
|
40%
|
||
Belum memiliki
|
Memiliki 2 unit
notebook
|
87%
|
||
Belum Memiliki LCD Projector
|
Memiliki 2 unit LCD
Projector
|
93%
|
||
Memiliki 3 unit WC
|
Memiliki 5 unit WC
|
29%
|
||
Belum memiliki
sarana perpustakaan yang lengkap (75%)
|
Memiliki sarana
perpustakaan yang lengkap (100%)
|
25%
|
||
Belum memiliki ruang
BK yang refresentatif (30%)
|
Memiliki ruang BK
yang refresentatif (100%)
|
70%
|
||
3 ruang belajar
perlu direhabilitasi ringan untuk kelayakan pembelajaran (50%)
|
Ruang belajar yang
tidak layak pakai direhabilitasi ringan (100%)
|
50%
|
||
Tempat Wudu Mesjid
belum refresentatif
|
Memiliki tempat
wudhu yang refresentatif
|
100%
|
||
6
|
Standar pengelolaan
|
Sekolah belum
sepenuhnya melakukan pembinaan prestasi unggulan (25%)
|
Sekolah melakukan
pembinaan prestasi
Unggulan (100%)
|
75%
|
Sekolah belum
memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler (25%)
|
Sekolah memiliki
fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler (100%)
|
50%
|
||
Sekolah belum mampu
menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input,
proses, output (40%)
|
Sekolah mampu
menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input,
proses, output (100%)
|
60%
|
||
Supervisi
pengelolaan akademik belum dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan
(75%)
|
Supervisi
pengelolaan akademik dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan (100%)
|
25%
|
||
Sekolah belum
memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala
Sekolah
|
Sekolah memiliki
laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah
|
100%
|
||
Sekolah belum
mengelola sistem informasi manajemen yang memadai (25%)
|
Sekolah mengelola
sistem informasi manajemen yang memadai (100%)
|
75%
|
||
7
|
Standar Pembiayaan
|
Iuran Komite Sekolah
Rp. 70.000,- perbulan
|
Iuran Komite Sekolah
Rp.100.000,- perbulan
|
30%
|
Sekolah belum
optimal menjalin kerja sama dengan donator dalam
penggalian dana
(10%)
|
Sekolah menjalin
kerja sama dengan donator dalam penggalian dana (100%)
|
90%
|
||
8
|
Standar Penilaian
|
Belum semua mata
pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal ujian (40%)
|
Semua mata pelajaran
tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal uian (100%)
|
60%
|
Kemampuan guru
menyusun butir soal penilaian belum baik
(40%)
|
Seluruh guru mampu
menyusun butir soal dengan baik (100%)
|
60%
|
E.
Visi SMK PURI
AL-HAJAR
PUJAAN :
Unggul Dalam
Prestasi dan berakhlak mulia
F.
Misi SMK Puri
Al-Hajar
1)
Mewujudkan lingkungan pendidikan yang kondusif, penuh
kreatifitas, kerjasama dan dinamika dengan penonjolan prestasi tinggi.
2)
Memberikan transformasi ilmu pengetahuan, kecakapan
hidup, dan budi pekerti yang didasari oleh kekuatan keimanan dan ketakwaan.
3)
Membimbing, melatih, mengajar dan mendidik guna
menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan ketika terjun ke masyarakat.
4)
Mempersiapkan
dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta jumlah dan mutu lulusan.
G.
Tujuan Sekolah
1)
Menciptakan SMK Puri Al-Hajar sebagai salah satu SMK
yang memiliki kemandirian dalam pengembangan dan pengelolaan dengan berpola
pada Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
2)
Mewujudkan
SMK Puri Al-Hajar sebagai SMK yang menjadi tujuan pendidikan bagi lulusan SMP.
3)
Mewujudkan
jumlah lulusan yang berkualitas sehinggga prosentase yang diterima di jenjang
lebih tinggi semakin besar.
4)
Menciptakan
lulusan yang memiliki keterampilan khusus yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupan bermasyarakat di kemudian hari.
5)
Menciptakan
peserta didik yang menghargai dan mampu mengembangkan daya nalar melalui
penelitian dan menulis.
6)
Mewujudkan
SMK Puri Al-Hajar sebagai lingkungan pendidikan yang menjadi PUJAAN bagi semua.
H.
Program Strategis
1.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meliputi:
1.1 Pengembangan Pemetaan
SK/KD
1.2 Pengembangan Silabus
1.3 Pengembangan RPP
1.4 Pengembangan Sistem
Penilaian
1.5 Pengembangan
Kurikulum Muatan Lokal
1.6 Pengembangan Kegiatan
Pengembangan Diri
2. Pengembangan
Proses Pembelajaran, meliputi:
2.1 Metodologi
2.2 Sistem Penilaian
2.3 Remedial/Pengayaan
2.4 Pemanfaatan
Laboratorium
3.
Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa
4.
Pengembangan Kemampuan Guru, meliputi:
4.1 Pengembangan
Kemampuan pedagogic
4.2 Pengembangan
Kemampuan Teknologi Informasi
5.
Pembinaan Olimpiade Sains
6.
Pembinaan Ekstrakurikuler
7.
Pengembangan Sarana dan Prasarana
8.
Pengembangan Kerja Sama
I.
Strategi Pelaksanaan/Pencapaian
1.
Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
·
Pelaksanaan
workshop
·
In
House Training
·
Supervisi
Klinis
·
MGMP
Sekolah
2.
Pengembangan
Proses Pembelajaran
·
Workshop
·
Peningkatan
kesejahteraan guru
·
Supervisi
Kelas
3.
Peningkatan
Tingkat Kelulusan Siswa
·
Menjalin
kerja sama dengan Komite Sekolah
·
Menjalin
kerja sama dengan lembaga lain
·
Supervisi
Kelas
·
Try
Out Ujian Nasional
·
Belajar
Tambahan Sore
4.
Pengembangan
Kemampuan Guru
·
Workshop
·
Pelatihan
Komputer
5.
Pembinaan
Olimpiade Sains
·
Pembentukan
Tim Olimpiade Sains
·
Pelatihan
Peserta
6.
Pembinaan
Ekstrakurikuler
·
Pembentukan
Kelompok Ekstrakurikuler
·
Pelaksanaan
latihan terjadwal
·
Pelaksanaan
uji coba
7.
Pengembangan
Sarana dan Prasarana
·
Inventarisasi
sarana dan prasarana
·
Pemenuhan
standar minimal sarana dan prasarana
·
Pemeliharaan
sarana dan prasarana
8.
Pengembangan
Kerja Sama
·
Kerja
sama dengan komite sekolah
·
Kerja
sama dengan lembaga horizontal dan vertical
J.
Hasil yang Diharapkan
1.
Terpenuhinya
kurikulum sekolah sesuai SNP pada tahun 2010 tentang:
·
Pemetaan
SK/KD
·
Silabus
seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat
·
RPP
seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat
·
Dokumen
sistem penilaian seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat
·
SK/KD
Kurikulum Muatan Lokal seluruh tingkat
·
Program
pengebangan diri yang mengakomodir bakat/minat siswa
2.
Tingkat
kelulusan pada meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun kelulusan
mencapai 100%
3.
Guru
profesional dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan:
·
Memiliki
perencanaan mengajar
·
Memiliki
dokumen penilaian
·
Melaksanakan
tindak lanjut hasil penilaian
·
Melaporkan
hasil kegiatan penilaian
·
Guru
terampil mengopresikan komputer dan mengaplikasikannya dalam proses
pembelajaran
4.
Berprestasi
dalam bidang ekstrakurikuler pada tingkat Kabupaten dan Provinsi
5.
Terpenuhi
standar minimal sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP pada tahun 2015
6.
Terbentuk
kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertikal yang dapat meningkatkan mutu
pendidikan
K.
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi dilaksanakan melalui:
1.
Supervisi
klinis, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
·
Membuat
instrument
·
Melaksanakan
supervise
·
Menganalisis
hasil supervise
·
Membuat
tindak lanjut hasil supervise
·
Membuat
laporan
2.
Evaluasi
Diri, meliputi
·
Menyiapkan
instrument
·
Melaksanakan
evaluasi diri
·
Menganalisis
hasil evaluasi diri
·
Menindaklanjuti
hasil evaluasi diri
Mengetahui/Menyetujui
|
Sumedang, 5 Juli 2010
|
Komite Sekolah
|
Kepala Sekolah
|
|
|
___________________
|
___________________
|
|
|